Minggu, 26 Mei 2013

apakah merayakan maulid nabi itu wajib ?

Masalah perayaan Maulid Nabi Yang Mulia masih tergolong suatu problem yang besar menurut sebagian orang-orang yang keras. Semoga Allah memberi mereka petunjuk ke jalan yang lurus

                        Alhamdulillah, sungguh simpul-simpul pemikiran yang dahulu mengikat pikiran beberapa dari orang-orang tersebut sekarang sedikit banyak mulai terurai. Dengan berlalunya waktu, perubahan keadaan, perkembangan diberbagai aspek kehidupan, perbedaan tuntutan zaman dan kebudayaan, serta kondisi masyarakat dan kehidupannya, mereka telah memahami hakikat dan pokok permasalahannya
                        Kemudian banyak diantara mereka yang meninjau kembali pendapatnya dalam menghukumi berbagai masalah ijtihadiyah (yakni yang tak lepas dari kontroversi), yang mana dahulu mereka melihat masalah itu dengan pandangan dan hukum yang berbeda dengan pandangan mereka sekarang. Dan mereka pun berkomentar dengan komentar yang berbeda dengan yang dahulu mereka katakana. Bukti-bukti sejarah telah menjadi saksi atas hal itu. Dan barangsiapa yang dipanjangkan usianya oleh Allah sehingga menyaksikan masa itu dan masa kini serta mendengarka perkataan-perkataan tersebut dulu dan sekarang pastilah ia akan melihat perbedaannya dengan jelas tanpa tedeng aling-aling. Perubahan dan perkembangan ini tidak dialami oleh masalah Maulid Nabi Yang Mulia dan masalah mauled ini tidak seberuntung masalah-masalah lainnya yang sejenis.
                     

Rabu, 13 Maret 2013

menyambung tali silaturahmi

Rasulullah SAW bersabda :

لا يد خل الجنة قاتع رحم

Artinya : tidak akan masuk surga orang yang memutus tali kekerabatan, dengan maksud
kita sebagai orang islam jangan sampai memutus tali kekerabatan karena orang yang memutus tali kekerabatan tidak akan masuk surga

Pelajaran yang dapat kita ambil dari hadits diatas adalah :

1. Orang yang memutus tali kekerabatan tidak akan masuk surga karena perbuatannya bertentangan dengan  prinsip-prinsip orang yang berilmu
2. Orang yang memutus tali kekerabatan, hidupnya akan terasa sempit, rezekinya tidak lancar, dan jauh dari keberkahan ALLAH SWT
3. Setiap muslim, hendaknya menjadikan silaturahim sebagai pembuka dan penutup kebajikan, sebagaimana pola ideal yang telah diteladankankan oleh Rasulullah SAW